KLENIK DI HATIMU

Senin, 07 April 2014


Siapa yang mudah percaya, siapa yang mudah dibohongi? Orang percaya sama orang? Seperti apa sesungguhnya mereka yang percaya dengan klenik itu akan berhasil?
“Memang harusnya sih sudah harus dibawa ke alam pikiran,,,, apalagi hal itu kan mendahului Tuhan kan? Apapun mendahului Tuhan itu tidak baik.”, Said Ust. YM dalam acara Debat “Pemilu Pengamanan Hingga Klenik Politik”
Masih berbicara tentang seputar dukun dan klenik…..
Ikhwah Fillah, khusnudzan ya.  Kenapa sanpen (-Sang Penulis, red) senang sekali menulis tentang ini ya? Ya, ini baru pertama kali sangpen memahami tentang hal tersebut.
Awalnya sih cuek-cuek saja, bahkan tidak percaya dengan hal begituan.  Tapi setelah dipelajari lebih dalam, memang Alloh sudah menciptakan itu semua.  Namun tujuan Alloh menciptakan itu tidak untuk dipergunakan dengan hal yang tidak baik, ya kan? Percaya kan?
Alloh itu Maha Baik, tidak mungkin Alloh menjerumuskan makhluknya ke dalam jurang kenistaan….
“Kalau minta itu kepada Yang Maha Hidup, bukan yang sudah mati”!!! kata Ust. YM dalam acara tersebut.
Nah secara rasional pun pasti jalan tuh pikiran, buat apa coba meminta pertolongan pada orang yang sudah mati? Yang jelas, orang yang sudah mati tidak akan dapat dimintai pertolongan sekuat Alloh yang Maha Hidup, bahkan sesame teman muslim sebaya yang masih hidup-pun pasti juga memiliki keterbatasan kemampuan tidak seperti yang Alloh berikan. 
Bukan sangpen ini dukun ya…. Don’t judge me like that… kita harus berkhusnudzan, tidak ada Tuhan selain Alloh…  Alloh tidak mengharapkan keuntungan dari hamba-NYA sepersen pun atas doa-doa yang dipanjatkan, permohonan ampunan, dan permintaan bantuan.  Tidak seperti ‘orang pintar’ yang dipercayai sesame manusia, yang ketika minta pertolongan atas jasanya dia mengharapkan imbalan yang setimpal, entah bayaran atau apapun itu (Sangpen tidak tahu).
Dunia dan seisinya, memang sangat kompleks… dari segi apapun, pasti akan kita temui.  Namun setiap tindakan, tidak perlu kita harus lakukan dengan cara yang menyimpang dengan syariat. (seperti tulisan dari Sangpen yang sudah di postkan sebelumnya)
Yang perlu dilakukan adalah selalu muhasabah dan munajah kepada Sang Illahi, atas apa yang sudah kita lakukan, atas apa yang sudah diberikan Alloh, dan seberapa besar kita sudah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, bukan mencari dan mencaci.
Wallahu Alam Bishawab… Semoga Alloh melindungi kita semua dari hal-hal yang buruk… Aamiin


0 komentar: