ABI's Time Table

Rabu, 09 April 2014



Dalam mencapai satu tujuan harus ada beberapa strateginya, salah satu hal yang dimaksud dengan strategi itu adalah dengan pembuatan time table. Time table ini berfungsi untuk mendorong kita mendekatkan kepada tujuan.
Dalam bekerja untuk tim fungsi time table ini sangat diperlukan. Time table ini berfungsi sebagai pengingat dan pembuat deadline step by step nya sebuah rencana.
Jika kita ingin mencapai sebuah tujuan, hampir bisa dipastikan kita harus melewati beberapa pos-pos penting. Tujuan dari time table ini adalah mencapai pos-pos tersebut sampai ketujuan utama. Sebagai contoh saya melakukan briefing dengan pihak rumah sakit.


Saat masuk kamar, mendadak terkejut dan tercengang ketika melihat time table miliki Abi (Suami) sudah terisi rapi pada bulan ini (April 2014).
Luar biasa !!!
Begitu rapinya planning yang tertulis…. Rencana dan doa yang selalu dipanjatkannya oleh Sipen dan debay (dedek bayi) yang sedang berproses tumbuh hingga akhir masa untuk mulai kehidupan barunya di real world.
Mulai dari nama, rencana perlengkapan yang akan dibeli untuk persiapan kelahiran debay, merencanakan kelahiran debay (consist of  tempat, biaya, dan scenario lapangan) yang akan di Rakerkan sama Sipen, hingga persiapan fisik untuk Sipen.
Terharu bahagia…. Subhanalloh wal Hamdulillah….
Sungguh perhatiannya luar biasa…. Sampai-sampai hati ini selalu terucap syukur Alhamdulillah… Alloh kirimkan pangeran untuk mendampingi Sipen dengan sedemikian rupa detailnya.
Iya, sebenarnya tidak dapat dipungkiri.  Hal tersebut memang harus dipersiapkan sedemikian rupa untuk proses persiapan kelahiran…. Bahkan di banyak buku pun juga dijelaskan sedetail mungkin hal-hal yang perlu dipersiapkan…
Posisinya saat ini adalah, hati terasa bahagia ketika melihat dan membaca pada salah satu kolom yang ada di time table: Raker dgn Umi…. Sepenting itukah? Sipen pikir tidak bakal akan terjadi hal yang sangat sakral seperti itu.  Ya wajar saja, biasanya pembicaraan-pembicaraan seperti itu mengalir begitu saja saat dirumah, bisa disambi-sambi pula.. hehe, maklum.
Cuma, karena menurut suami hal ini adalah suatu luar biasa yang akan kita sambut, maka prepare untuk menyambutnya (dedek bayi lahir) juga harus luar biasa.  
Beberapa hari Sipen juga susah tidur, terdapat sedikit syndrome mengenai bagaimana kelak kelahiran dedek, seperti apa rasanya, terus bagaimana jika tidak dapat mengantisipasinya.  Hingga ketakutan tersebut membawa sipen untuk selalu berpikir yang aneh-aneh.
Memang saat memasuki trisemester akhir, hal yang paling harus diperhatikan sama Sipen adalah persiapan mental.  Karena hal itu sangat dibutuhkan  untuk Sipen yang baru pertama kali hamil.  Banyak hal yang Sipen takutkan untuk menjalani persalinan: takut sakit saat proses persalinan, perasaan takut jika bayi lahir cacat, takut kehilangan nyawa dedek bayi atau bahkan Sipen sendiri, perasaan malu jika harus berhadapan dengan ahli medis di dalam ruangan medis.
Alhamdulillah…. Alloh sudah memberikan pendamping hidup yang begitu baiknya dalam support persiapan kelahiran… banyak nasehat yang tertuang olehnya sehingga lama-kelamaan rasa takut ini runtuh satu persatu seiring bergantinya hari dalam menuju persalinan dan menyambut kelahiran dedek bayi.
Tidak sabar menyambutnya… dengan wajah yang mungil dan berseri-seri.  Umi berdoa semoga kelak dedek bayi dapat menjadi anak umi yang sholeh/ah, berbakti pada orangtua, taat beribadah, dan menjadi pemimpin yang di Ridhoi Alloh ya sayang… Sun dari Abi dan Umi



0 komentar: