Dalam mencapai satu tujuan harus ada beberapa strateginya, salah satu hal yang dimaksud dengan strategi itu adalah dengan pembuatan time table. Time table ini berfungsi untuk mendorong kita mendekatkan kepada tujuan.
Dalam bekerja untuk tim fungsi time table ini sangat diperlukan. Time table ini berfungsi sebagai pengingat dan pembuat deadline step by step nya sebuah rencana.
Jika kita ingin mencapai sebuah tujuan, hampir bisa dipastikan kita
harus melewati beberapa pos-pos penting. Tujuan dari time table ini
adalah mencapai pos-pos tersebut sampai ketujuan utama. Sebagai contoh
saya melakukan briefing dengan pihak rumah sakit.
Saat masuk
kamar, mendadak terkejut dan tercengang ketika melihat time table miliki Abi
(Suami) sudah terisi rapi pada bulan ini (April 2014).
Luar biasa !!!
Begitu rapinya
planning yang tertulis…. Rencana dan doa yang selalu dipanjatkannya oleh Sipen
dan debay (dedek bayi) yang sedang berproses tumbuh hingga akhir masa untuk
mulai kehidupan barunya di real world.
Mulai dari nama,
rencana perlengkapan yang akan dibeli untuk persiapan kelahiran debay,
merencanakan kelahiran debay (consist of tempat, biaya, dan scenario lapangan) yang
akan di Rakerkan sama Sipen, hingga persiapan fisik untuk Sipen.
Terharu
bahagia…. Subhanalloh wal Hamdulillah….
Sungguh
perhatiannya luar biasa…. Sampai-sampai hati ini selalu terucap syukur
Alhamdulillah… Alloh kirimkan pangeran untuk mendampingi Sipen dengan
sedemikian rupa detailnya.
Iya, sebenarnya
tidak dapat dipungkiri. Hal tersebut
memang harus dipersiapkan sedemikian rupa untuk proses persiapan kelahiran….
Bahkan di banyak buku pun juga dijelaskan sedetail mungkin hal-hal yang perlu
dipersiapkan…
Posisinya saat
ini adalah, hati terasa bahagia ketika melihat dan membaca pada salah satu
kolom yang ada di time table: Raker
dgn Umi…. Sepenting itukah? Sipen pikir tidak bakal akan terjadi hal yang
sangat sakral seperti itu. Ya wajar
saja, biasanya pembicaraan-pembicaraan seperti itu mengalir begitu saja saat
dirumah, bisa disambi-sambi pula.. hehe, maklum.
Cuma, karena
menurut suami hal ini adalah suatu luar biasa yang akan kita sambut, maka prepare untuk menyambutnya (dedek bayi
lahir) juga harus luar biasa.
Beberapa hari
Sipen juga susah tidur, terdapat sedikit syndrome mengenai bagaimana kelak
kelahiran dedek, seperti apa rasanya, terus bagaimana jika tidak dapat
mengantisipasinya. Hingga ketakutan
tersebut membawa sipen untuk selalu berpikir yang aneh-aneh.
Memang saat
memasuki trisemester akhir, hal yang paling harus diperhatikan sama Sipen
adalah persiapan mental. Karena hal itu
sangat dibutuhkan untuk Sipen yang baru
pertama kali hamil. Banyak hal yang
Sipen takutkan untuk menjalani persalinan: takut sakit saat proses persalinan,
perasaan takut jika bayi lahir cacat, takut kehilangan nyawa dedek bayi atau
bahkan Sipen sendiri, perasaan malu jika harus berhadapan dengan ahli medis di
dalam ruangan medis.
Alhamdulillah….
Alloh sudah memberikan pendamping hidup yang begitu baiknya dalam support
persiapan kelahiran… banyak nasehat yang tertuang olehnya sehingga lama-kelamaan
rasa takut ini runtuh satu persatu seiring bergantinya hari dalam menuju
persalinan dan menyambut kelahiran dedek bayi.
Tidak sabar
menyambutnya… dengan wajah yang mungil dan berseri-seri. Umi berdoa semoga kelak dedek bayi dapat
menjadi anak umi yang sholeh/ah, berbakti pada orangtua, taat beribadah, dan
menjadi pemimpin yang di Ridhoi Alloh ya sayang… Sun dari Abi dan Umi
0 komentar:
Posting Komentar