BAGIMU VILLAGE MEDICINE MAN SEGALANYA, BAGIKU ALLOH-LAH SEGALANYA

Senin, 07 April 2014


             YAA IKHWAH FILLAH…. Bagi kalian yang punya keyakinan kuat, apa yang dapat kalian lakukan saat menghadapi masalah?  Hanya hati yang tidak mampu untuk mengendalikan diri, merekalah yang akan melakukan hal di luar kendali keyakinan dan keluar dari syariat Islam.
Tahukah Kalian, Yaa Ikhwah Fillah…. Apa yang disampaikan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dalam kitab-NYA?  Coba kita pahami bersama.  Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Alquran “Demi Allah, sesungguhnya orang-orang Yahudi itu telah meyakini bahwa barang siapa yang menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, maka tidak akan mendapatkan bagian (keuntungan) di akherat. ” (QS Al Baqarah: 102)
Apa maksudnya tu? Bahwa keyakinan yang kuat tidak akan mengalahkan segala-galanya.  Segala dalam hal menekuni dan meyakini bahwa Alloh dan ketentuan-ketentuan itu ada.  Kecuali orang-orang yang tidak khusu’ dalam meyakini agama sepenuhnya.  Kekurang maksimalan dalam mempelejari Alkitab dan mengamalkannya.  Kita ketahui bahwa, setiap masalah apapun baik berat maupun ringan, Alloh sudah menjanjikan solusi tersebut di dalam kitab-kitabnya baik Alquran dan Alhadits. 
Sebenarnya apa yang kalian harapkan jika masalah muncul? Yang jelas kita kembalikan kepada diri sendiri dan kepada ketentuan yang telah ditetapkan Alloh.   Setiap masalah pasti akan menuai hikmah yang mendalam bagi diri kita.  Baik dapat meningkatkan ketakwaan kepada Alloh, menjadikan kita lebih dewasa dan worldly-wise, maupun menambah keyakinan dan knowledge dalam belajar meyakini agama.
Tentu saja, Ikhwah Fillah tahu apa yang dimaksudkan dalam hal ini.  Ini nih tambahan yang dapat memperkuat artikel ini:
Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
"Siapa yang mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam." (HR. Muslim, no. 2240)
Selain itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
"Siapa yang mendatangi dukun, lalu dia membenarkan apa yang diucapkan (oleh dukun), maka sungguh dia telah kafir dengan apa Allah turunkan kepad Muhammad shallallahu alaihi wa sallam." (HR. Abu Daudi, no. 3904 dan Tirmizi, no. 135, dishahihkan oleh Al-Albany)
Ikhwah Fillah, jika kita yakin Alloh Subhanhu Wa Ta’ala dan keyakinannya-Nya itu ada dan benar, seharusnya kita tidak perlu takut dengan apa yang sedang terjadi pada diri kita.  Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kehidupan pasti akan menemui berbagai rintangan, entah itu ringan maupun berat, terkadang sudah terkena musibah pun, Alloh akan timpakan tambahan musibah yang berlebih, bahkan berkelanjutan.  Mari kita ingat Hadits berikut:   Rasulullah bersabda :
"Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Barangsiapa yang ridha, maka Dia akan ridha. Dan barangsiapa yang murka, maka ia juga akan mendapatkan kemurkaan."
( HR. Turmudzi)


Seberat masalah, kita tidak perlu mendatangi seseorang yang mampu meramalkan apa yang akan terjadi pada kita.  Sebaik-baik meminta tolong hanyalah pada Alloh dan tidak lain selain-NYA.
Iya sih, mungkin bagi sebagian orang bertandang pada temen senyawa dan meyakini yang disampaikannya akan lebih tenang dalam mendengar dan mengamalkan ilmu-ilmu yang menurut syariat tidak dibenarkan itu, namun bersabar sebentar untuk menunggu solusi dan pertolongan dari Alloh sebenarnya yang lebih tenang dan membahagiakan. 
Ayat Alquran dan Alhadits di atas sudah jelas kan ya? Tidak perlu dijelaskan secara detailpun, jika kita memiliki pemikiran yang jernih, hati yang bersih, jiwa yang tenang pasti akan menerima bahwa setiap kejadian apapun Alloh lah sebaik-baik tempat untuk mengadu dan meminta pertolongan serta memohon ampunan.  Bukan yang lain.
Hai ikhwah Fillah yang di Rahmati Alloh, yuk istighfar sebanyak mungkin…..Barangkali diantara kita masih saja yang mau bertandang ketempat yang dibenci Alloh.  Padahal hanya kesenangan sesaat saja.  Juga, kalau dilihat akan lebih baik jika uang yang dikeluarkan untuk membayar peramal tersebut dapat digunakan untuk keperluan di jalan yang Alloh Ridhoi…
Saya yakin, walaupun menang dengan penuh senyuman dari kesenangan sesaat yang tidak di Ridhoi Alloh tersebut, pasti akan dapat ganjaran dari Alloh kesedihan selamanya.  Karena kesenangan yang dialaminya itu dapat menjadikan orang lain sengsara.  Coba, kalau sudah seperti itu, sebenarnya apa sih yang diinginkan jika teman semuslim mendapatkan marabahaya dan malapetaka atas tingkah yang dilakukannya.
Bahkan habluminannas pun juga harus diterapkan.  Bukankah kita sering mendengar bahwa “Sesungguhnya mukmin itu bersaudara” (Q.S. Al-Hujuraat: 10)  dilain sisi dijelaskan juga “Tidak berima seorang muslim itu sehingga dia mencintai saudaranya sepertimana dia mencintai buat dirinya” (Hadits Riwayat Al-Bukhari).
Nah, beberapa ayat Alloh pun sudah banyak mengingatkan akan pentingnya kita untuk mencintai sesame orang muslim… bukan sebaliknya “untuk mencelakakan”.  Memang untuk memahami hal tersebut, membutuhkan proses.  Namun jika niat sudah berkata lain, apakah proses itu akan dapat berjalan seperti yang diharapkan? Tidak sama sekali.
Selain dari beberapa dalil di atas, terdapat pula banyak dalil yang menunjukkan kewajiban seseorang muslim untuk mencintai, mengambil berat, membantu, bersikap peduli, dan juga mengasihi saudara seagamnya.  Perkataan “ukhuwah” yang bermakna “persaudaraan” sering dijadikan tema untuk persaudaraan ikhlas.  Namun jika kata “ukhuwah” yang hanya dilafadzkan di mulut saja tidak diimani dengan perbuatan, itu sama halnya dengan munafik.
Na’udzubillah…. Semoga Alloh memberikan kesadaran untuknya.  Diberikan ampunan, dan setiap langkah bernilai ibadah dan selalu dalam Ridho Alloh… begitu juga kita semua. Aamiin.


0 komentar: