HARI PERTAMA SUNGGUH BERKESAN

Rabu, 14 Desember 2011


Berawal dari permintaan salah satu teman akrab. Sebut saja Material Bangunan (*di FB).  Aku beranjak dari kegalauan, keresahan, kebimbingan, kesedihan untuk menunjukkan kembali masa-masa ku dulu kala.
Suatu pagi saat aku sedang ber-FB-an ria, munculah dia yang selalu menanyakan kesanggupanku. Dan tanpa basa-basipun aku langsung menjawab: OK!!!

Saat itupun juga, banyak link orang yang bisa kuhubungi lewat FB. Dan Alhamdulillah mungkin ini lah jalan yang terbaik untukku. Dan semoga ALLAH Ridho dengan aktivitasku ini. Tidak ada yang melarang, justru malah dimudahkan jalanku untuk bergabung.

Hari pertama begitu mengesankan.  Saat aku naik dengan berbekal niat, membawa banyak harapan demi mereka disana, dan semangat. Walau kadang sakit ini kambuh, yaaa itung-itung semoga menjadi ladang amal.

Ditunggulah aku dengan Mba Putri, sewaktu pagi yang sudah mengirim short message send ke No HP ku. Janji pukul 15.30 di FT UNY.  untuk bersama-sama menghampiri mereka.

Saat perjalanan menuju sana, hatiku sangat sejuk sekali.  Badanku terasa segar seperti habis diguyur pakai air yang begitu dingin.  Subhanallah, inilah Ciptaan ALLAH Yang Maha Sejuk.  Begitu banyak pepohonan yang rindang sekali di kanan dan kiri jalan. Sawah-sawah yang terbentang dengan peparian dan aktivitas manusia sekitar sudah menunjukkan semangat kembali untuk hidup lebih baik setelah terjadinya Erupsi Merapi Oktober lalu.

Tak henti-hentiny aku bersyukur atas nikmat yang telah diberikan ALLAH SWT kepada ku dan orang-orang yang ada disekitarku.  Dalam perjalanan, selalu ku dengungkan Asma Allah Yang Maha Indah itu.  Subhanallah wal hamdulillah wa laailaahailallahu Allahu Akbar…. ^_^

Sesampainya aku ditempat tujuan, hatiku sangat seneng. Bertambah seneng. Seneeeeeenggggg buanget. (*Pokok E tak terhingga sekali). Alhamdulillah.
Ku melihat keceriaan anak-anak disana. Sambutan anak-anak yang membanggakan. Bagai anak yang menanti ibunya pulang dari pasar. Hhhhmmm, tak kusangka setelah sekian lama vacuum dari dunia per-volunteer-an.  Kini tibalah saatnya lagi aku mengabdi untuk mereka demi masa depan mereka. Dan juga saatnya untuk membagi segayung ilmu untuk mereka demi cita-citanya yang sudah terukir di benaknya.

Tibalah Mba Putri, membuka dengan nyanyian yang membuat perhatian mereka untuk segera berkumpul dan berdoa sebelum belajar bersama.
Mereka bermacam-macam kelas, dari TK-SD.  Saat Mba Putri menerikkan: “Siapa yang ada PR, ayo belajar sama Mba-Mba dan Mas itu”.

Awalnya deg-deg an, bisa nda’ ya. Bisa nda ya, bisa nda ya. Hhheeemmm, harus bisa, kan sudah diniatkan. Dan aku membersamai anak kecil imut, cantik, gesit, murah senyum, menyapaku dulu. “Aku sama mba ini”… hheem, maklum baru pertama kali.  Belum tau namaku.
Serontak langsung aku sapa dia. Aku Tanya dengan penuh kasih sayang. “Ini dengan siapa?” langsunglah dia jawab: “Ini Fidia”. Dan “Mba, namanya Mba Fitri”.  Katanya ulang “Ooo… Mba Fitri”.


Fitri     : “Iya sayang, ini Mba Fitri. Kamu mau belajar apa?? Ada PR nda??”
Fidia    : “Fidia ra ndue PR, mba”
Fitri    : “ (Dalam hati: iiiiiiccchhh nggemesin banget. Lucunya anak ini. Pengen dech aku jadikan adik. ^_^).  Ooo… nda ada PR to”
              (Saat kulihat dia bawa tas) itu di dalam tas ada apanya? Bawa tas gede kok nda ada PR?
               Tasnya isi apa dek???
Fidia    : (sibuk mencari sesuatu di dalam tas dan sambil berkata) “ikii mba aku nggowo iqro’”
Fitri     :  yauda sekarang belajar iqro’ ya.
Fidia    :  Sambil manggut-manggut dan berkata “iya”

Saat proses belajar iqro’. Fidia sudah jilid 5, dia anak kelas 1 SD. Anak dari 3 bersaudara ini salah satu dari korban letusan erupsi merapi.

Setelah selesai belajar iqra’, dia langsung berlari menuju rak tampat Alqur’an. Dan membawanya kepangkuan ku trus bilang:”Mba aku iso moco alquran, disemakke yo”
Langsung ku jawab: Siap sayang, hyuuuk langsung baca ta’awud yaaaa

Begitu proses lama, aku menikmati dan menyemak bacaaannya. Hem, sungguh menentramkan jiwa. (*Langsung dech aku berandai-andai. Andai saja punya anak. ^_^ weddewww, uda cantik, sholehah. Hemm, pengen dech)
Dan setelah selesai, aku memintanya utk mengembalikan Al-Qur’an itu ke Rak yang semula. Sambil melontarkan: Anak pintar harus Rajin ya dek.
Eh dianya nyahut: Aku anak merapi kok mba.
Hihihiiiiiii. Ketawa geli aku.
Nggemesin banget si Fidia tu. Seneng banget . pokoknya aku nda akan meninggalkan moment yang baik dan menentramkan jiwa seperti ini.

Inilah cerita dan kesan pertama ku. Belum lagi yang lain saat aku bertemu dan bergabung dengan temen-temen tentor yang lain. Ternyata sungguh sangat enak sekali diajak bercanda dan enak sekali diajak kompromi.  Hem Alhamdulillah Yaa Allah. Hamba menikmati sekali pertemuan ini. Berdoa selalu utk kesehatan ku dan pertemuan-pertemuan yg akan datang.

Bersambung…..

1 komentar:

sekolah pintar merapi mengatakan...

ahhhhh....tenanne...tar sakit koe dek...haahahaha...